Malang - Drummer Kunto Hartono telah mengkalim berhasil memecahkan rekor dunia dalam hal menabuh drum terlama, selama enam hari atau 121 jam 25 menit. Kunto telah melampaui Russ Prager asal Amerika selama 120 jam versi Guinness Book of Record.
Kepada wartawan, Kunto mengaku, paling susah selama menjalani rekor dunia itu, adalah melawan kantuk. "paling sudah melawan kantuk saat dini hari. Namun, semangat saya kembali membuncah setelah keluarga (anak dan istri) serta teman-temannya memberikan dukungan, termasuk ratusan publik Malang yang secara bergantian setia memberikan dukungan selama enam hari kepada saya," kata Kunto di RSSA Malang, Senin (2/1/2011).
Keberhasilan Kunto ini dipecahkan pada pukul 6.26 WIB, Ahad (1/1/2012). Setelah itu, ia langsung menyantap dua bungkus roti dan sebutir telur. Lantas ia pun terserang kantung yang luar biasa hingga tak bisa melanjutkan aksinya.
Meskipun, awalnya ia tetap melanjutkan menabuh drum hingga selama 135 jam. Sebelumnya, ia hanya makan sayuran dan minum gula aren serta memperbanyak nutrisi. Sedangkan cuaca Malang yang dingin dan disertai hujan tak menyurutkan niatnya memecahkan rekor dunia.
Soal kondisi kesehatan Kunto, terlihat cukup bagus dan kembali beraktifitas normal seperti biasanya. Padahal, sebelum aksi menabuh drum terlama Kunto sempat mengalami tekanan batin. Lantaran ibu mertuanya sakit dan bapaknya meninggal setelah sepekan menjalani perawatan di Rumah Sakit Surabaya.
Ia optimistis Guinness Book of Record bakal memberikan penghargaan atas aksinya menabuh drum terlama. Sedangkan dokumen video dan berita acara akan dikirim ke perwakilan Guinness Book of Record di Beijing.
Tujuannya, untuk mendapat penghargaan sebagai penabuh drum terlama sejagad. Sejumlah drummer dunia juga mengucapkan selamat atas keberhasilan Kunto di laman jejaring sosial facebook milik Kunto.
Tim dokter dari Dinas Kesehatan Kota Malang menyatakan, kondisi kesehatan Kunto sudah stabil. Sama sekali tak mengalami gangguan yang berarti. Dokter memeriksa tanda vital seperti tekanan darah, ritme nadi dan frekuensi nafas. "untuk rekam jantungnya juga tak ada masalah," kata dokter Heni Kusworini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar